DARI MALANG UNTUK INDONESIA
Puluhan peserta Rakermil usai mengakhiri agenda Rakernas di Universitas Merdeka Malang (24/10). (doc. panitia) |
SATU agenda nasional kembali diadakan di Bumi Arema.
Penggagasnya yakni mahasiswa Ilmu Komunikasi yang tergabung dalam Ikatan
Mahasiswa Ilmu Komunikasi Indonesia (IMIKI). Lebih dari 20 Perguruan Tinggi
(PT) baik negeri maupun swasta dari seluruh Indonesia menghadiri hajatan Rapat
Kerja Nasional dan Milad (Rakermil) IMIKI mulai 23 hingga 26 Oktober. Empat
kampus di Malang menjadi tuan rumah dalam gelaran nasional ini. Seperti apa
cerita selama kegiatan empat hari ini?
Terkesima dengan
Kampus Putih
Hari pertama (23/10) Rakermil diawali dengan pembukaan di
Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). Dibuka dengan sederhana di Ruang Sidang
Masjid AR Fakhruddin UMM pukul 10.00 WIB, di pembukaan ini baru dihadiri
sekitar 37 peserta dari 10 kampus berbeda. Dari Aceh, Riau, Palembang, Lampung,
Jogjakarta, Samarinda, Makassar, dan Palu. Diawali dengan sambutan oleh Ketua
Wilayah IV (Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara) yakni Shera Lia Martalisa, dan
dibuka oleh Muhammad Himawan Sutanto, Sekretaris Jurusan Ilmu Komunikasi UMM
mewakili pihak universitas. Berbeda dengan acara-acara nasional yang biasanya
dibuka dengan seminar-seminar, pembukaan Rakermil ini diisi dengan kuis. Hadiahnya,
salahsatu buku karya Ketua IMIKI cabang Malang, Muhammad Zulfikar Akbar yang
baru saja di launching berjudul “Yang Muda Yang Menulis”. Salahsatu peserta
dari Makassar menjadi peserta yang beruntung mendapatkan buku bergenre motivasi
menulis ini.
Tak hanya kuis, pemutaran film hasil karya praktikum
mahasiswa Ilmu Komunikasi UMM juga diputar pada gelaran kali ini. Beberapa film
berjudul “Canting”, “Sila”, dan “Tak Sekedar Malang Tempo Dulu” menjadi hiburan
pada pembukaan ini. Beberapa peserta bahkan ingin meminta film-film tersebut
untuk jadi bahan referensi pembuatan film di kotanya. Usai pemutaran film, diadakan
diskusi komunikasi bersama Ketua Jurusan (Kajur) Ilmu Komunikasi UMM, Sugeng
Winarno dan Pembantu Dekan (PD) 1 Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP)
UMM, Nurudin. Dalam diskusi yang diawali oleh Nurudin, dosen yang juga banyak
menuliskan buku-buku ini banyak memberikan motivasi kepada mahasiswa yang hadir
saat itu.
“Mahasiswa komunikasi itu harus punya karya biar punya
sesuatu yang bisa dibanggakan,” ungkap Nurudin.
Pemaparan yang diberikan Sugeng Winarno juga tidak kalah
seru. Menurutnya, IMIKI nanti harus mampu memberikan rekomendasi-rekomendasi
yang bisa meningkatkan kualitas dari keilmuan komunikasi. Sebagai dosen
komunikasi politik pula, ia banyak menghubungkan terpilihnya Joko Widodo
sebagai Presiden dengan peran Ilmu Komunikasi ke depan.
Selesai dengan diskusi, seluruh peserta dibawa tur keliling
Kampus Putih. Mereka dibawa ke beberapa tempat seperti Helipad UMM, kolam kampus,
kantor jurusan Ilmu Komunikasi UMM, dan UMM Dome. Beberapa peserta bahkan
sempat merasakan menggunakan sepeda angin yang merupakan fasilitas gratis di
Kampus Putih ini. Banyak peserta pun terkagum-kagum dengan megahnya UMM ini.
“Kampusnya megah banget ya, semoga kampusku juga bisa
nyusul,” kata Silvi, mahasiswi Universitas Muhammadiyah Riau (UMRI) yang juga
salahsatu peserta Rakermil IMIKI.
Memanas Dalam
Rakernas
Hari kedua (24/10) giliran Universitas Merdeka (Unmer) Malang dan
Universitas Tribhuwana Tunggadewi (Unitri) Malang menjadi tuan rumah. Unmer di
pagi harinya untuk agenda Rakernas, dan sore hari di Unitri yakni temu akrab
bersama seluruh peserta Rakermil IMIKI. Peserta Rakermil pun mulai berdatangan
lebih banyak. Total, ada 56 peserta dari 20 kampus berbeda. Rakernas dibuka
dengan beberapa sambutan, seperti dari Ketua Umum IMIKI Ardi Amsyar, Ketua
Dewan Perwakilan Anggota (DPA) Mulyadi Mahyudin, Presiden Mahasiswa Unmer, dan
Wakil Rektor 3 Unmer bidang Kemahasiswaan.
Usai pembukaan, acara pun diserahterimakan kepada IMIKI
untuk dimulai proses Rakernasnya. Rakernas yang dipimpin oleh Ketua DPA dan
Ketua Umum IMIKI ini langsung menuai interupsi saat baru saja di mulai. Bahkan
saat Rakernas dimulai kembali usai solat Jumat pun hujan interupsi mewarnai
jalannya rapat kerja ini. Beruntung, meskipun interupsi terus berkumandang
dalam Rakernas ini, situasi tetap dalam keadaan kondusif tanpa adanya kekerasan
yang terjadi.
Setelah 5 jam berdebat dalam Rakernas, akhirnya diputuskan
beberapa agenda acara nasional IMIKI selama 1 tahun ke depan. Beberapa acaranya
seperti Musyawarah Nasional (Munas) di Jogja pada Desember 2015 sesuai
keputusan Munas Riau Mei lalu, Diklat Nasional di cabang Surabaya Madura
Sidoarjo Tuban (SMST) pada Februari 2015, Silaturahmi Nasional dan Milad
(Silatmil) di Ternate Maluku pada September 2015, Jambore Nasional (Jamnas) di
Samarinda Kaltim pada Mei 2015. Rakernas pun ditutup dengan foto bersama dan
berfoto selfie.
Temu Akrab dan Nonton
Karya
Usai memanas dalam Rakernas, saatnya mendinginkan suasana
dengan temu akrab seluruh mahasiswa Komunikasi. Diselenggarakan di Unitri pukul
17.00 WIB, acara pun dibuka oleh sambutan dari Ketua Himpunan Mahasiswa Jurusan
(HMJ) Ilmu Komunikasi Unitri Mulkhan, dan Kajur Ilmu Komunikasi Unitri Carmia
Diahloka. Dalam sambutannya, Carmia mengatakan meskipun Unitri ini kecil, tapi
karya-karyanya tidak bisa dianggap remeh.
“Beberapa karya film kami sudah menembus level nasional,
seperti yang akan kita tonton nanti. Kita (Unitri, Red.) ini seperti cabe rawit,
kecil-kecil tapi pedas,” ungkap dosen yang saat mahasiswa menjadi salahsatu
pendiri IMIKI ini.
Setelah sambutan, acara dilanjutkan dengan perkenalan satu
persatu peserta dan panitia. Acara pun langsung dilanjutan dengan pemutaran
film hasil karya mahasiswa Unitri. Peserta pun kembali ke penginapan pukul
21.00 WIB usai film selesai diputar.
Milad IMIKI Penuh
Harap
Hari ketiga (25/10) merupakan acara puncak Rakermil di
Malang. Meskipun IMIKI berdiri pada 1 September, namun perayaan hari jadi atau
Milad ke-16 IMIKI baru diadakan pada hari ketiga Rakermil ini. Peserta
berangkat dari penginapan menuju pelaksaan Milad di Universitas Brawijaya (UB)
sekitar pukul 14.00 WIB. Sesampainya di UB, mereka diturunkan di gedung
Samantha Krida untuk langsung dibawa ke gedung FISIP UB dengan berjalan kaki.
Selama perjalanan, banyak peserta yang berfoto di lingkungan kampus negeri ini.
Seperti di depan gedung rektorat UB, sampai di depan gedung FISIP UB.
Acara Milad baru dimulai pukul 17.00 WIB di lantai 7 gedung
FISIP B UB. Dibuka dengan sambutan dari ketua HMJ Komunikasi UB Bhadrika atau
yang akrab disapa Daglong. Acara pun dilanjutkan dengan hiburan-hiburan baik
dari panitia maupun dari peserta. Setelah sempat istirahat solat makan (isoma),
acara inti Milad langsung dibuka oleh Kajur Komunikasi UB Bambang Dwi Prasetyo.
Bambang mengatakan, adanya organisasi seperti IMIKI tidak bisa dianggap remeh.
“IMIKI ini harus bisa berpengaruh langsung kepada
masyarakat, baik masyarakat komunikasi sendiri ataupun masyarakat umum dengan
program-programnya. Jadi IMIKI ini tidak bisa dianggap remeh keberadaannya,”
kata Bambang.
Ia juga mengucapkan selamat hari jadi ke-16 IMIKI. Ia dan
sama seperti peserta serta anggota IMIKI lainnya berharap IMIKI ke depan
menjadi lebih baik. Acara pun ditutup dengan pemotongan tumpeng yang terbuat
dari ketan secara simbolis oleh Kajur Komunikasi UB dan Ketua Wilayah IV. Ketua
IMIKI Cabang Malang, Muhammad Zulfikar Akbar mengartikan tumpeng yang terbuat
dari ketan ini sebagai wujud dari tema Rakermil di Malang kali ini, Malang for
Indonesia.
“Ketan ini kan khas Malang, dengan pemotongan tumpeng ini
kami berharap dari Malang dapat membawa perubahan lebih baik untuk IMIKI
kedepannya,” ungkap mahasiswa Komunikasi asal UMM ini.
Ia juga mengucapkan terimakasih dan permohonan maafnya
kepada seluruh panitia dan peserta selama pelaksanaan acara ini.
“Mohon maaf jika selama Rakermil banyak hal yang kurang
berkesan untuk peserta. Terimakasih sudah mau datang ke Malang. Semoga menjadi
kenang-kenangan yang menarik untuk dibawa pulang ke kota asal,” tutup Zulfikar.
(***)
0 komentar: